Noona – Chapter 4

sehunyoona

Noona – Chapter 4

Cast : Oh Sehun, Im Yoona, Kim Jongin and other cast

Genre : Tentuin sendiri Cingu, yang jelas ini berusaha bikin Ballad

PS : Minta Comment yaa Cingu, biar bisa lebih ngembangin ceritanya 😀 Gomawo

preview

Sehun mengacak rambutnya Frustasi, kenapa dia bisa mengucapkan kata – kata yang sangat menyakitkan itu, apakah luka yang Yoona goreskan itu terlalu dalam, hingga dia tidak bisa mengontrol apa yang dia ucapkan kepada Yoona. Sehun menyesali semuanya, Sehun tidak berniat mengucapkan kata – kata pedas itu kepada Yoona.
“Yoona, Mianhae” Gumam Sehun.

.
Chapter 4

.
Yoona kembali ke rumah dengan hati yang sangat hancur, kini dia sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa seorang Oh Sehun walaupun hanya sedetik saja, Ucapan Sehun tadi sangat menyakitkan untuknya, ‘apakah Sehun benar – benar marah padanya sehingga dia tidak mau menatapku dan berbicara seperti itu padaku??’ Batin Yoona, Yoona kini tidak bisa berfikir lurus, semua fikirannya dipenuhi oleh kata – kata Sehun yang sangat menyakitkan itu.

.
“Yoona~ya, kau kenapa sayang??” Jessica membuka pintu Yoona yang tidak terkunci, datang menghampiri sang anak yang terduduk di atas ranjangnya dengan keadaan yang tidak bisa dibilang baik – baik saja.

.
aniya eomma, nan Gwenchana” Yoona merapikan pakaiannya, wajahnya dan rambutnya agar dia tidak terlihat sedang menangis “karena Sehun lagi eoh??” Yoona mengangguk.

.
Jessica menghela nafas berat “eomma tidak ingin ikut campur dalam hal ini nak, kau harus menentukan pilihan, Kai atau Sehun, jangan egois dengan ingin memiliki keduanya, eomma hanya berharap kau memilih yang terbaik untuk masa depanmu saja, sekarang bersihkan dirimu dan istirahatlah, eomma akan membuatkanmu Susu” Jessica kemudian berjalan meninggalkan kamar Yoona, tidak ingin ikut campur terlalu dalam, Jessica hanya ingin anaknya bisa berfikir jernih dan memilih yang terbaik untuknya.

.
Yoona menghela nafas, membenarkan perkataan sang Ibu, bahwa dia tidak boleh egois, Yoona bergegas mandi dan ingin menyelesaikan masalahnya dengan Sehun hari ini juga.
.
.
.
Yoona kini sudah berada di taman Kota, Yoona tahu kalau Sehun tidak di rumahnya, dia pergi semenjak dia bertengkar dengan Yoona.

.
To: Hunnie
Datanglah ke taman Kota, aku ingin membicarakan sesuatu padamu, kalau kau tidak datang, kau akan menyesal karena aku akan tetap menunggumu disini hingga kau datang
Yoona

.
Yoona duduk di taman Kota, dengan suasana yang memang sangat dingin, Yoona bertahan menunggu kedatangan Sehun, Yoona ingin menjelaskan semua kepada Sehun agar tidak akan terjadi kesalah pahaman antara mereka dan mereka bisa kembali seperti dulu lagi, Selalu bersama.

.
1 jam kemudian, Yoona masih terduduk di kursi taman, pesan yang di tulis untuk Sehun sudah sampai 1 jam yang lalu, namun hingga kini Sehun belum juga datang menemuinya, Yoona masih ingin menunggu Sehun,karena Yoona percaya Sehun tidak akan membiarkan dirinya seperti ini dalam waktu yang lama.

.
Yoona menelfon Sehun, namun sudah beberapa kali Sehun menelfon, tapi yang menjawab panggilannya hanyalah operator. Yoona tidak patah semangat, dia terus saja menelfon Sehun, namun belum menyambung panggilan Yoona, kini Sang namja yang di tunggu sudah berada di depan Yoona.

.
“kau mabuk Sehunnie??” Yoona mengajak Sehun duduk.
ani, aku hanya minum sedikit” Sehun yang kini dalam keadaan setengah mabuk berusaha duduk dengan baik dan tegap.

.
Wae???Wae geurae???Kau sangat marah padaku hingga kau menjadi seperti ini eoh??? Kau tahu kemarin aku pergi dengan Kai itu hanya berjalan – jalan saja, tidak lebih, aku hanya ingin menenangkan diriku saja, dan aku pulang terlambat karena aku terhalang pawai Kota” Yoona menjelaskan semua yang terjadi dengan linangan air mata, Melihat Sehun yang seperti ini, hati Yoona terasa sakit, bila tahu akibatnya seperti ini, Yoona tidak akan pernah pergi bersama Kai.

.
I Don’t Care Noona, kau urusi saja baj***an itu, aku tidak perduli lagi padamu, kau tahu ini sakit sekali, sakit sekali Noona” Sehun menatap Yoona dengan tatapan Sayu dengan memegang bagian hatinya yang sakit karena Yoona.

.
Mianhae Sehunna, Mianhae, aku tidak tahu akan terjadi seperti ini, kalau aku tahu, aku tidak akan pergi bersama Kai” Yoona memeluk Sehun dengan erat, menumpahkan seluruh air mata kesedihan dan penyesalannya.

.
“sudahlah Noona, kau tidak perlu minta maaf, mungkin aku juga salah telah jatuh cinta padamu, sekarang kau urusi saja Café itu dan aku tidak akan pernah menemuimu lagi Noona” Sehun melepaskan pelukan Yoona dengan paksa.

.
TES

.
TES

.
Air mata Yoona mengalir sangat derasmendengar ucapan Sehun, Sehun tidak ingin menemuinya lagi, Sehun ingin melupakannya , itu adalah hal yang tidak pernah Yoona fikirkan.
Shireo, aku ingin mengurus Café itu denganmu, aku ingin selalu bersamamu Sehunna, Mianhae, Mian” Sehun menatap Yoona, kesadarannya sudah mulai berkurang, menatap Yoona dengan tatapan sangat sendu sebelum akhirnya Sehun kehilangan kesadaran.

.
Sehunna, Ireona!!!!” Yoona mengguncang – guncang tubuh Sehun yang jatuh ke pelukannya. “Sehunna, Ireona, Jeball!!!” Yoona mengguncang badan Sehun, namun nihil, sehun tidak menunjukkan dia akan terbangun, Yoona bersusah payah mengambil Ponsel Sehun yang ada di saku mantelnya.

.
Yeobuseyo, eomma, nan Yoona” Yoona menelfon Nyonya Oh.
Ne, wae Yoong??Kau bersama Sehun??’
eomma Jemput kami di taman Kota, Sehun mabuk dan kini dia pingsan, aku akan menjelaskannya nanti eomma, aku tutup Ne” Yoona kemudian menutup panggilan itu dan menaruh kembali ponsel Sehun ke saku mantelnya.

.
Yoona membenarkan tubuh Sehun yang pingsan memeluk Yoona, di usapnya punggung Sehun dengan lembut, “Sehunna, kau tahu Noona sangat mencintaimu, tapi Noona ingin kau menjadi namja yang berhasil dan membahagiakan orang tuamu sebelum kau membahagiakan Noona, kau tahu Sehunna, Noona tidak bisa hidup tanpamu, kau sudah ada di hati Noona semenjak kita bertemu 5 tahun yang lalu, Noona sangat menyayangimu, bukan sebagai adik, namun sebagai layaknya yeoja yang jatuh cinta pada seorang namja, Sehunna, jangan membuat Noona takut, kau harus selalu Sehat, Noona tidak ingin kau seperti ini, Mianhae Sehunna” lirih Yoona.
Tanpa terasa sedari tadi air mata Yoona tidak mau berhenti, mengalir indah di pipinya melihat namja yang sangat di cintainya kini hidup dengan tidak karuan. Yoona mengeratkan pelukannya, tidak perduli walaupun tubuh Sehun berat, dia tetap dengan setia memeluk Sehun agar Sehun tidak terjatuh.

.
“Yoona~ya” Seorang namja paruh baya menghampiri Yoona.
“ahh appa” Yoona tersenyum pada Tuan Oh, namja paruh baya yang memanggil Yoona.
otte?? Kenapa Sehun bisa pingsan??”Tuan Oh menggotong tubuh Sehun bersama supirnya.
Jaesonghabnisa Appa, ini semua salahku” Yoona mengikuti tuan Oh berjalan menuju mobilnya.
appa tahu yang terjadi pada kalian, appa harap kau selesaikan masalah ini dengan Sehun secara baik – baik Ne” Tuan Oh tersenyum kemudian Yoona membukakan pintu dan masuk ke dalam mobil agar bisa menjadi bantal untuk Sehun.

.
Sehun pingsan di pangkuan Yoona, kini mereka sudah berjalan menuju rumah keluarga Oh “appa, apa sebaiknya tidak kita bawa Sehun ke rumah sakit saja” Yoona menatap tuan Oh dengan pandangan Khawatir.

.
Tuan Oh tersenyun melihat kekhawatiran Yoona “kau sangat khawatir pada Sehun eoh?? Kita bawa saja dia pulang, nanti appa akan menghubungi Suho agar mau memeriksa Sehun, dia tidak akan mau kalau di bawa ke rumah sakit Yoong”
Yoona mengangguk “ Ne appa, dan Suho Oppa?? Nugu??” Yoona baru mendengar nama itu sekali.

.
“dia adalah kakak Sehun, tapi dia tidak tinggal bersama kami, dia memilih tinggal sendiri, dan ketika Sehun merasa dia memerlukan seseorang untuk tempatnya bercerita, dia akan datang kepada kakaknya itu Yoong” Tuan Oh tersenyum kembali, kini Tuan Oh sebenarnya sudah melupakan masalahnya dengan Suho dulu dan kini Tuan Oh ingin suho kembali, tapi Suho pasti akan menolak.

.
Yoona menatap tuan Oh kaget “jadi beberapa hari ini Sehun tinggal di rumah Suho Oppa??kenapa eomma tidak memberitahuku??” Tuan Oh kini menatap Yoona sendu “itu semua permintaan Sehun Yoong, dia ingin melupakanmu ketika melihatmu berjalan dengan namja lain, dia sangat sakit hati hingga akhirnya dia memilih tinggal bersama kakaknya dan tidak ingin bertemu denganmu”

.
Yoona menundukkan kepalanya “Jaesonghabnida abeojhi” Tuan Oh mengangguk “sudahlah Yoong, appa harap kalian bisa selesaikan masalah kalian ini” Yoona mengangguki permintaan Tuan Oh.

.
Yoona menatap wajah Sehun yang sangat indah, Yoona mengusap rambut Sehun pelan, menatap Sehun dengan tatapan penyesalan, hingga akhirnya Yoona tidak bisa menahan liquid bening jatuh dari pelupuk matanya dan membasahi wajah Sehun.
.
.
.
“jagalah dia, aku akan turun dan memaggil Suho” Yoona mengangguk.
Yoona dan Sehun kini sudah berada di rumah keluarga Oh, lebih tepatnya kini mereka sudah berada di kamar Sehun.Yoona menyelimuti sehun kemudian berjalan menuju Sofa kamar Sehun, mendudukan dirinya.Yoona lelah sekali, sangat lelah, hingga kelelahannya itu membuatnya terlelap.

.
“Yoona” Gumam Sehun, gumaman pelan namun bisa membangunkan Yoona yang baru saja terlelap, Yoona bergegas menuju ranjang Sehun, menatap Sehun yang bercucuran keringat. Yoona memegang dahi Sehun “Ommo, dia demam, kenapa bisa sampai demam seperti ini” Yoona kemudian menaikan selimut Sehun hingga menutupi leher Sehun.

.
Yoona berlari menuju dapur untuk mengambil air untuk mengompres Sehun “untuk apa kau membawa itu Yoong??” Tanya Nyonya Oh yang melihat Yoona membawa handuk kecil dan juga baskom.

.
Yoona menghentikan aktivitasnya “Sehun demam eomma, demamnya tinggi sekali” Nyonya Oh menatap Yoona kaget “jinjja??”Yoona mengangguk “baiklah kaja kita naik ke kamar Sehun, sebentar lagi Suho akan datang untuk memeriksa Sehun” Yoona mengangguk kemudian berjalan menuju kamar Sehun.

.
Yoona mengompres dahi Sehun sedangkan Nyonya Oh duduk di samping sang anak, memegang tangan sang anak yang hangat. “Yoona, apa yang terjadi??” Yoona duduk di samping ranjang Sehun “tadi aku bertemu Sehun di Café, dia tidak mau menatapku bahkan berbicara sedikit kasar padaku, dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang, ketika aku sampai di rumah, eomma memintaku untuk memperbaiki hubunganku dan Sehun, aku mengiriminya pesan memintanya untuk bertemu dan …………….” Yoona bercerita dengan air mata yang menetes mengingat kejadian tadi.

.
Nyonya Oh memegang tangan Yoona “geogchong hajima Sehun akan baik – baik saja Yoong” Yoona mengangguk “ Ne eomma

.
eomma apa yang terajadi pada Sehun??” Suho yang baru saja datang langsung menghampiri Sehun yang terbaring di ranjangnya. “kau sudah datang nak?” Suho mengangguk, ia kemudian memeriksa sang adik, membuat Yoona dan Nyonya Oh tegang, sebenarnya apa yang terjadi pada Sehun.

.
“dia tidak apa – apa, dia hanya setres dan lelah, dia akan siuman paling lama besok, jadi kalian jangan khawatir” Yoona dan Nyonya Oh lega mendengar ucapan Suho. “baiklah, kaja kita turun, appa-mu ingin membicarakan sesuatu padamu, dan malam ini menginaplah disini” Suho mengangguk kemudian mengikuti Nyonya Oh turun untuk menemui sang ayah di ruang kerjanya.
Yoona mendekati ranjang Sehun “Sehunna, apa yang kau pikirkan??Kenapa kau bisa sampai seperti ini eoh??? Aku berjanji aku tidak akan membuatmu seperti ini lagi Sehunna, Mianhae, cepatlah sembuh Sehunna, dan kaja kita mulai semuanya dari awal” Yoona mengusap kening Sehun yang tertutupi rambut, ia kemudian kembali mengompres Sehun.

.
Malam sudah semakin larut, Tuan dan Nyonya Oh sudah tertidur, begitu juga dengan Suho, kini hanya tinggal Yoona yang terjaga, menatap Sehun yang masih dalam keadaan pingsan, Yoona tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat ini, yang dia tahu, dia akan menunggui Sehun hingga dia sadar.

.
Yoona menggenggam tangan Sehun, memberikan kekuatan untuk Sehun, namun malam yang sangat larut membuatnya lelah dan akhirnya tertidur dengan posisi duduk di lantai, di dekat ranjang Sehun dengan tangan yang masih menggenggam tangan Sehun.

.
Sehun tersadar, kepalanya terasa sangat pusing, namun ketika dia ingin memegangi kepalanya, tangan kirinya terasa berat, Sehun melihat apa yang ada di tangan kirinya, dan betapa terkejutnya Sehun melihat Yoona tertidur dengan memegangi tangannya, Sehun melepaskan genggaman tangan Yoona kemudian duduk menyetabilkan dirinya dan membaringkan Yoona di ranjangnya.

.
Sehun memandang wajah Yoona yang terlihat sangat sendu karena terlalu banyak menangis.Sehun menyelimuti tubuh Yoona, dan menidurkan dirinya di samping Yoona.
.
.
.
Mentari pagi menyapa dunia dengan sinarnya, sinar matahari yang masuk melalui jendela dan juga ventilasi membuat Yoona terbangun.Betapa terkejutnya Yoona kini melihat dirinya tidur di samping Sehun. Yoona beranjak mendekati Sehun dan memegang kening Sehun “ahh demamnya sudah turun”

.
HAP

.
Sehun memegang tangan Yoona ketika dia ingin menurunkan tangannya dari kening Sehun “Sehunna, kau sudah sadar eoh??”Ucap Yoona dengan wajah yang sedikit terlihat berseri, namun masih menunjukkan kekhawatiran yang sangat besar.

.
Sehun mengangguk, menelusupkan jemarinya ke jemari lentik Yoona “Noona, jangan tinggalkan aku lagi, Jeball” Yoona mengangguk “aku tidak akan meninggalkanmu Sehunna, kau tahu itu kan” Sehun tersenyum, tangan kanannya menarik tengkuk Yoona agar bisa lebih dekat dengannya.

.
CHUP

.
Sehun mencium bibir Yoona, kali ini bukan ciuman kasar seperti ketika di Café, ciuman ini, ciuman yang sangat lembut yang bisa membuat Yoona dan Sehun terbang ke langit ke tujuh *apalah ini Sena lebay 😀

.
“jangan pernah membuatku kecewa Noona” Yoona mengangguk “Ne, Yakso” Yoona kemudian bangun dari ranjang Sehun, mengambil baskom dan juga handuk yang digunakan untuk mengompres Sehun kemudian turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan untuk Sehun dan membantu Nyonya Oh.

.
“Sehun sudah sadar Yoong??”Tanya Nyonya Oh yang masih asyik dengan Coffe dan juga Susu yang sedang dibuatnya “ahh sudah eomma, dia sudah sadar” Nyonya Oh tersenyum ‘‘kalau begitu urus dia, eomma dan appa tidak akan mengganggu kalian, kalian selesaikan masalah kalian” Yoona mengangguk kemudian membereskan dapur yang sedikit berantakan karena Nyonya Oh yang baru saja selesai memasak.

.
Yoona membuatkan bubur untuk Sehun “kau tidak sarapan Yoong, kaja kita sarapan bersama” Yoona menggeleng “ani appa, aku akan membuatkan Sehun bubur dulu, baru kemudian aku akan makan” Tuan Oh mengangguk “ baiklah kalau begitu, terserah kau saja”

.
Yoona kemudian melanjutkan aktivitasnya membuat bubur “ahh Appa, dimana Suho Oppa???”Yoona teringat dengan kakak Sehun, dia belum berkenalan dengan Suho. “dia sudah berangkat bekerja, dan dia juga akan kembali ke rumah ini lagi Yoong” Yoona tersenyum “wahh bagus kalau begitu appa” Yoona menaruh bubur buatannya ke dalam mangkuk dan mengambil Susu yang sudah di buatkan oleh Nyonya Oh. “eomma,appa aku ke atas dulu Ne” Yoona tersenyum “baiklah Yoong, jangan lupa kau juga harus makan” Ucap Tuan Oh. “Ne appa
.
.
.
“Chaaa Boy, ireona, kaja sarapan sudah datang, makanlah dan minum obatmu” Yoona menaruh nampan berisi bubur dan susu itu di nakas samping ranjang Sehun. “Shireo” Ucap Sehun “Yakk Oh Sehun, kau harus makan, cepat makanlah” Ucap Yoona sembari menyuapi Sehun bubur “kalau kau tidak mau membuka mulutmu, Noona akan marah” Sehun akhirnya membuka mulutnya mendengar ancaman dari Yoona “ahh anak pintar” Ucap Yoona.

.
“Setelah ini istirahatlah, aku akan pergi ke Kampus” Sehun menggeleng “Wae??” Sehun menaruh mangkuk bubur yang di pegang Yoona kemudian memeluk Yoona “tetaplah disini bersamaku Noona, aku tidak ingin kau jauh dariku lagi” Yoona kini merasakan debaran jantungnya kembali tak menentu, sama ketika Sehun menciumnya “baiklah Hunnie” Sehun mengeratkan pelukannya
Yoona meminta Sehun melepaskan pelukannya “Sekarang kau habiskan buburmu dan minum obatmu” Sehun mengangguk antusias, Yoona kembali menyuapi Sehun bubur.
.
.
.
Kai kini terlihat sangat kacau, semenjak tadi malam Yoona tidak bisa di hubungi, Kai meatap ponselnya, berharap Yoona mengiriminya pesan “Yoong, eodiga??” Gumam Kai Frustasi.

.
D.O dan Kris datang menghampiri Kai yang terlihat sangat gusar “kau kenapa eoh??” Kai berusaha membiasakan dirinya “ani Hyung, Gwenchana” D.O menatap Kai tajam “kau tidak baik – baik saja, pasti ini ada hubungannya dengan gadis Café itu kan??” Kai mengangguk.

.
Kris menghela nafasnya “kau sangat mencintainya eoh??Kenapa kau tidak memintanya agar menjadi Yeocimu??Apa dia menolakmu??”Kai menundukkan kepalanya “ani Hyung” ucap Kai “lalu??”D.O yang kini mulai penasaran ikut menginterogasi Kai. “ahh jangan bahas itu Hyung, aku tidak ingin membahas itu sekarang” Kai kemudian beranjak pergi meninggalkan D.O dan Kris.

.
Kai berjalan menuju mobilnya, melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata – rata. Kini Kai sedang tidak berada di keadaan yang baik, pikirannya melayang entah kemana, Kai tidak tahu apa yang harus dia lakukan, cintanya untuk Yoona terlalu besar, namun mengingat kenyataan yang pahit membuat perjuangan Kai terasa sia – sia.

.
CIKIKKKKKK

.
BRAAAAKKKK

.
Mobil Kai bertabrakan dengan mobil lain, Kai terhempas keluar dari mobilnya, kepalanya membentur trotoar jalan dan tubuhnya kini tergeletak di samping mobilnya “Yoona” Gumam Kai sebelum kesadarannya menghilang.

.
Orang – orang yang berada disana berhamburan membantu Kai dan juga pengendara mobil lain, namun pengendara mobil itu tidak apa – apa ,dan disini yang parah adalah Kai. Kai dilarikan ke rumah sakit terdekat.
.
.
.
Kai kini terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Hyoyeon menatap anaknya dengan tatapan sendu, melihat keadaan sang anak yang kini harus mengalami hal seperti ini. Tuan Im yang sudah datang disana hanya bisa menenangkan Hyoyeon yang sedari tadi menangisi sang anak “tenanglah, dia pasti akan segera sadar” Hyoyeon menatap Tuan Im “panggil Yoona kemari, dia akan membantu Kai cepat sadar” Tuan Im terkejut.

.
Tuan Im dan Juga Hyoyeon kini mendudukan dirinya di Sofa “apa hubungannya dengan Yoona???” Tuan Im menatap Hyoyeon bingung “Kai mencintai Yoona, kau tahu itu kan?? Dia sangat mencintai Yoona” Tuan Im sangat terkejut “Mwo???Murrago??” Hyoyeon mengangguk “dia sangat mencintai Yoona, bawalah Yoona kemari”

.
Tuan Im tidak habis pikir dengan apa yang diucapkan sang istri, entah apa yang harus dilakukannya. “kau hubungi Yoona dengan ponsel Kai saja” pinta Tuan Im, Hyoyeon kemudian mengambil ponsel Kai dan menghubungi Yoona.

.
“Yeobuseyo”
‘Nde’
“kau bisa datang kemari nak?? Kai kecelakaan, datanglah kemari, aku akan mengirimimu alamat rumah sakitnya”
Ne eomma-nim

.
Hyoyeon kemudian mengembalikan ponsel Kai di atas nakas dan menghampiri sang suami yang masih terlihat sangat Syok dengan apa yang baru saja di dengarnya “dia akan datang kemari” Tuan Im mengangguk.
.
.
anyeonghaseyo” Yoona masuk ke ruangan Kai bersama Sehun.
“ahh kau sudah datang” Yoona mengangguk, menghampiri Kai yang terbaring lemah. “apa yang terjadi pada Kai eomma-nim??” Hyoyeon menatap Yoona “dia kecelakaan nak” Yoona menatap Kai yang kini wajahnya menjadi pucat, Sehun yang melihat Yoona menatap Kai dalam tidak bisa berbuat apa – apa, karena memang Sehun tidak ingin membuat kacau di rumah sakit.

.
Oppa, ireona” Tangan Yoona mengusap perban yang menutupi kening Kai “heyy ireona, kau tidak ingin pergi keliling kota Seoul bersamaku dan membuat Sehun marah lagi eoh??” Yoona berbicara dengan Kai dengan air mata yang sudah sangat mendesak keluar.
Noona, kau jangan menangis, Hyung akan sedih kalau kau menangis” Sehun memegang bahu Yoona dari belakang, mencoba menguatkan Yoona agar dia tidak menangis.

.
GREEGG

.
“aku belikan makanan untukmu” Tuan Im masuk ke dalam ruangan Kai.
APPA!!!!” Yoona mengalihkan pandangannya kearah sang ayah, menatap bingung kenapa sang ayah ada disini.

.

.

.
To Be Continue
Fiyuhhhh,,, ini FF penuh perjuangan banget, Sena nulisnya sampe pengen nangis, dan mungkin Sena bakal agak lama lagi kembali, soalnya ada pekerjaan penting yang harus Sena lakuin, tapi Sena berusaha buat tetep Publish’in FF paling enggak 2 hari sekali, itupun kalo para Readers kesayangan Sena semangat ngasih Comment, kalau enggak yaa nggak tahu 😀 . Ini ceritanya bakal tambah rumit kok, tapi bakal selesai bentar lagi 
Jangan Lupa Comment Cingu, Gamsahabnida Yeorrobun 😀
#peluk cium dari Sena 😀


11 thoughts on “Noona – Chapter 4

  1. Akhirnya Yoonhun Bisa Bersatu lagi ^^
    Kasian Kai Oppa T.T
    Jadi Tuan Im Itu juga appanya Kai Oppa yahh ?? Bagaimana yahh klau Yoona unnie tauh ?? Next Yahh thor ^^

    Waitting Thor ^^ :*

    Like

  2. wah akhrnya yoona sehun bersatu..tp ksian kai tp ya mau gmn lg yoona sehun slng mncntai sdngkn ma kai yoona nyaman sbgai seorang kakak..jd ayah yoona nkh ma ibu kai

    Like

  3. thor jgn bkn yoonhun berantem lg… cerita makin menarik… konflik y jg ky y makin…..
    br yoonhun baikn…
    next thor di tggu kljtn y… ak suka bgt ff y..

    Like

  4. wahh..makin seru,yoonhun cepet2 nikah ajahh,
    apa hubungan kai ma yoona dulu?
    Lanjuttttt….
    semangatttt 😀

    Like

  5. sehunnie jngn mrh lgi yah
    jdi ayh yoona sma ibunya kai suami istri?? brhrap kai ngiklasin yoonhun ^^

    Like

  6. Kalau gak lupa, aku udah pernah nebak kalau mungkin Ayah Yoona itu suami dari Ibu Kai? Intinya YoonKai masih ada hubungan saudara 🙂
    Pokoknya endingnya harus Yoonhun ya ^^

    Like

Comments are closed.